
Jakarta, CNN Indonesia — Imparsial mengkritik penunjukan prajurit TNI aktif Mayjen Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Bulog.
Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra mengatakan penempatan prajurit TNI aktif dalam jabatan sipil, seperti di Bulog merupakan bentuk ancaman terhadap demokrasi dan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Dalam negara demokrasi mensyaratkan adanya pemisahan urusan antara militer dan sipil. Hal ini untuk menjamin penghormatan terhadap supremasi sipil dan jaminan terhadap tata negara hukum yang baik,” kata Ardi dalam keterangan tertulis, Senin (10/2).