TEMPO.CO, Jakarta – Koalisi Kemanusiaan untuk Papua mengecam dugaan penggeledahan paksa disertai kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian saat memasuki kantor Klasis Gereja Kemah Injil (KINGMI) di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada 17 September 2023.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid meminta Polri segera menyelidiki dugaan kekerasan di Gereja KINGMI dan pembunuhan di luar hukum yang terjadi di Yahukimo sebelumnya.
Koalisi Kemanusiaan untuk Papua terdiri dari sejumlah organisasi dan individu, yakni Amnesty International Indonesia, Biro Papua PGI, Imparsial, KontraS, Federasi KontraS, Aliansi Demokrasi untuk Papua, KPKC GKI-TP, KPKC GKIP, SKPKC Keuskupan Jayapura, Public Virtue Research Institute, PBHI, dan peneliti Cahyo Pamungkas.
Berdasarkan temuan koalisi, saksi mata mengatakan pada 17 September 2023 sekitar pukul 23.30 WIT di Kenyam, Kabupaten Nduga, aparat kepolisian memasuki kantor KINGMI setempat secara paksa tanpa surat perintah.
Menurut informasi Dewan Gereja Papua, polisi diduga masuk ke area kamar tidur yang berada di lantai dua gereja, membangunkan, menginterogasi, menarik dan memukul dengan keras para penghuni yang sedang beristirahat.
Baca Selanjutnya…