Tag: Tanah Papua

Mahasiswa Somatua Intan Jaya Minta Tarik Pasukan Militer
Kabar, Konflik Aceh dan Papua

Mahasiswa Somatua Intan Jaya Minta Tarik Pasukan Militer

Penulis Berita Papua -10 Februari 2022 Ketua Komisi Komunitas Mahasiswa Independen, Somatua Intan Jaya, Feri Belau meminta pemerintah Indonesia segera tarik militer dari Bumi Migani, Kabupaten Intan Jaya. Termasuk di seluruh tanah Papua. “Berdasarkan dialog mahasiswa dengan warga pengungsian di Nabire dan Intan Jaya, warga yang mengungsi mereka ingin kembali ke kampung halamannya. Karena mereka takut militer Indonesia yang terkadang tembak membabi buta dan warga sipil menjadi korban tembak,” katanya kepada Jubi di Waena, Selasa (2/8/2022). Baca Selanjutnya... https://beritapapua.id/mahasiswa-somatua-intan-jaya-minta-tarik-pasukan-militer/
Kabar

KEKAYAAN SUMBERDAYA PESISIR LAUT DAN PULAU-PULAU KECIL DI PAPUA VERSUS STATUS KESEJAHTERAAN NELAYAN ORANG ASLI PAPUA

Selvi TebayStaff dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautanUniversitas PapuaEmail: s.tebay@unipa.ac.id Pendahuluan Provinsi Papua memiliki luas sekitar 312.224,37 km2, berada di ujung timur dari wilayahIndonesia, dengan potensi sumber daya alam yang bernilai ekonomis dan strategis, dan telahmendorong bangsa-bangsa asing untuk menguasai pulau Papua, dengan garis pantai sepanjang1.170 mil laut dengan luas perairan territorial mencapai 45.510km2yang didalamnya mengandung berbagai jenis biota laut yang bernilai ekonomis penting. Sedangkan Provinsi Papua Baratmemiliki luas wilayah laut 106.598,9 km2 dengan panjang garis pantai 12.455 km sertateridentifikasi sebanyak 3.146 pulau kecil (Badan Informasi Geospasial, 2018, DKP Papua Barat,2010) dan berbagai potensi sumberdaya perairan ...
Kabar, Konflik Aceh dan Papua

Mewujudkan Dialog untuk Perdamaian di Tanah Papua

Hamim Mustofa Staf Pengajar di Universitas Muhammadiyah Papua Pendahuluan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada 1969 menandai sejarah baru di Papua bagian barat (West Papua). Pepera dilakukan untuk menentukan apakah Irian Barat bersedia bergabung dengan Republik Indonesia atau merdeka.[1] Walaupun sudah 52 Tahun sejak Pepera konflik juga belum usai. Karena, Pepera 1969 belum dapat diterima oleh rakyat Papua. Pepera dianggap tidak demokratis, Pepera dianggap tidak melibatkan orang Papua dan hanya diwakili dan penuh dengan tekanan dan ancaman hingga terjadi berbagai oprasi militer di sejumlah wilayah di Papua.[2] BACA SELANJUTNYA. Review-NS_Mewujudkan-Dialoag-Untuk-Perdamaian-di-Tanah-Papua_Hamim-Mustofa-3.pdf .blockspare-8026d934-f2fa-4 .blockspare-block-con...
id_IDBahasa Indonesia