Imparsial

Eks Kabais soal Kekerasan ke Sipil: Namanya TNI Agresif

CNN Indonesia | Senin, 04/10/2021 21:01 WIB

Jakarta, CNN Indonesia –– Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI, Soleman B. Ponto mengatakan prajurit TNI pasti memiliki karakter yang agresif. Menurutnya, tak ada anggota TNI yang direkrut tidak agresif.
Hal tersebut disampaikan Ponto merespons pernyataan Wakil Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra yang mengungkap data KontraS terkait 227 kasus kekerasan anggota TNI terhadap masyarakat sipil sepanjang 2018 sampai 2021.

“Namanya TNI, karakternya agresif. Tidak ada TNI yang dicari itu tidak agresif,” kata Ponto dalam webinar bertajuk ‘Menimbang Profesionalisme TNI di HUT Ke-76’,Senin (4/10).

Ponto mengatakan untuk mengantisipasi kasus kekerasan berulang yakni mencegah peristiwa yang bisa memancing agresivitas anggota TNI terjadi. Menurutnya, hukuman terhadap anggota TNI tak akan menghilangkan agresivitas tersebut.

“Begitu situasi itu muncul, ya [agresivitasnya] akan muncul lagi. Jadi jangan kita harapkan mengubah psikologis agresif TNI,” katanya.

Sementara itu, Wakil Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra menjelaskan bahwa selain 227 kasus kekerasan terhadap masyarakat sipil, tercatat 27 kasus kekerasan terhadap pembela HAM.

Menurut Ardi, meskipun kekerasan anggota TNI terhadap masyarakat sipil dan pembela HAM sudah berkurang jika dibandingkan Orde Baru, namun angka kekerasan yang dilakukan masih tinggi.

“Bagaimana anggota TNI menghadapi pembela HAM, aktivis yang melakukan protes baik dalam demo atau penggusuran, masih jadi persoalan,” ujarnya.

“Perilaku kultur militeristik belum banyak berubah. TNI masih menjadi aktor kekerasan terhadap masyarakat sipil,” kata Ardi menambahkan.

Sebelumnya, KontraS mencatat 277 kasus kekerasan yang dilakukan anggota TNI sepanjang 2018 sampai 2021. Dari jumlah tersebut, pelakunya didominasi prajurit Angkatan Darat (AD).

“Setiap tahunnya, peristiwa kekerasan terus didominasi oleh matra TNI Angkatan darat dengan 228 kasus,” kata Peneliti KontraS, Revanlee Anandar secara daring, Kamis (16/9).

id_IDBahasa Indonesia