Pengamat membeberkan dampak apabila dua Jendral TNI menjadi capres pada Pilpres 2024.
26 Oktober 2021 15:55
Redaktur: CAHAYA
Reporter: PANJI
GenPI.co – Wakil Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputra membeberkan dampak apabila dua Jendral TNI terpopuler maju menjadi capres dalam Pemilu 2024.
Seperti diketahui, nama mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan KSAD Jendral Andika Perkasa masuk dalam survei Lembaga Poltracking Indonesia dengan elektabilitas sebesar 1.12 persen.
“Dampak bagi organisasi TNI tentunya pasti ada,” ujar Ardi kepada GenPI.co, Selasa (26/10).
Dirinya mengaku khawatir ada penyalah gunaan jabatan dalam mekanisme pemilihan langsung jika kedua sosok tersebut maju menjadi presiden.
“Dari aspek proses pemilu tentunya akan dikhawatirkan ada pengerahan orgnisasi TNI baik secara lansung maupun tidak dalam dukung-mendukung kontestan,” ujar Ardi.
Bukan tanpa alasan, menurutnya, kedua sosok tersebut memiliki suara massa yang cukup besar dan berpotensi mengerahkan dukungan dari pihak militer.
“Politik elektoral yang berasal dari mantan prajurit TNI ini tentunya tidak baik bagi TNI. Netralitas TNI (dan Polri) adalah suatu hal yang mutlak dalam proses pemilu,” katanya.
Kendati demikian, dirinya mengakui bahwa Jendral Andika dan Gatot memiliki popularitas yang cukup baik saat mendapatkan jabatan strategis dalam militer tanah air.
Meski begitu, menurut Ardi, kedua sosok tersebut harus bebas dari tuduhan terlibat pelanggaran HAM selama menjadi prajurit dan bebas dari isu korupsi.
“Perlu ada mekanisme penyaringan yang dibuat oleh penyelenggara pemilu dengan melibatkan masyarakat secara luas,” ujar Ardi.
Tidak hanya itu, dirinya juga menilai masyarakat patut turut serta memantau dan menilai apakah sosok-sosok dari klaster militer layak menjadi presiden.