Imparsial

The Man Who Protested Against Jokowi in Blitar Gets Released, Is Given Groceries from The President

CNN Indonesia | Kamis, 09/09/2021 19:17 WIB

Jakarta, CNN Indonesia — Seorang pemuda sekaligus peternak asal Blitar yang sempat diringkus karena membentangkan poster kritik saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke daerah tersebut, Selasa (7/9), akhirnya mendapatkan bantuan.
Bantuan itu diberikan oleh Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setyawan, disela pertemuan jajaran kepolisian dengan Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Blitar.

“Polres Blitar Kota bersilaturahmi dengan anggota PPRN Kabupaten Blitar, dan berikan bantuan paket sembako dari Presiden RI Jokowi,” kata Yudhi, Kamis (9/9).

Pertemuan berlangsung di rumah Subani salah satu anggota PPRN, di RT 4 RW 3, Desa Suruwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

“Kegiatan ini dalam rangka menyikapi dinamika situasi kamtibmas yang terjadi di Wilayah Blitar, pasca-munculnya aksi spontanitas kelompok peternak, saat kunjungan Presiden Jokowi,” katanya.

Sebelumnya, video di media sosial dan media massa menayangkan momen seorang pria membentangkan poster ke Jokowi. Momen itu terjadi saat Jokowi berangkat dari area vaksinasi Covid-19 ke makam Bung Karno di Blitar, Selasa (7/9).

Pria tersebut membentangkan poster saat Jokowi melambaikan tangan dari jendela mobil. Poster itu bertuliskan: “Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar.”

Usai mobil Jokowi melintas, seseorang merampas poster tersebut. Kemudian, aparat kepolisian terlihat meringkus pria itu dan memasukkannya ke dalam mobil. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan pihaknya sempat meminta keterangan pria itu sebelum akhirnya langsung dipulangkan.

“Yang bersangkutan tidak ditahan, tidak diamankan, hanya dimintai keterangan,” saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (8/9).

Usai dimintai keterangan, Gatot menyebut pria itu juga telah dipulangkan ke rumahnya dan sudah bersama dengan keluarganya. Polisi, kata dia tak menindak pria itu, malah aspirasi yang bersangkutan ditindaklanjuti dan diakomodir Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) setempat.

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Imparsial menyebut aparat kepolisian melanggar undang-undang karena menangkap seorang peternak yang membentangkan poster ke Jokowi itu.

Imparsial's Director Gufron Mabruri said the display of the poster was part of freedom of expression. According to him, this is guaranteed by Article 28E paragraph (2) of the 1945 Constitution and the Law on Freedom to Express Opinions in Public.

Gufron said the repressive measures added to the list of violations of freedom of expression and opinion during Jokowi's era. He reminded that the Indonesian Democracy Index recorded by the Central Statistics Agency has continued to decline since 2018.

en_GBEnglish (UK)